Resensi Novel

 RESENSI NOVEL

“Ayah”

Karya: Andrea Hirata 




Oleh:

PUTRI ICHA MAHARANI LUKMAN

211120057


KEPERAWATAN (D-3)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI


RESENSI  NOVEL

A. IDENTITAS NOVEL

Judul Novel      : Ayah 

Penngarang     : Andrea HIrata

Penerbit         : Bintang Pustaka

Tahun Terbit   : 2015

Dimensi Novel : 14 cm x 21 cm

Harga Novel    : 76.000


B. ORIENTASI

a. Identitas  Pengarang

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung pada tanggal 24 Oktober 1967, namun ada juga beberapa yang menyatakan bahwa beliau lahir pada tahun 1982. Merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan.

Andrea Hirata menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di SD dan SMP Muhammadiyah Belitong Timur, Bangka Belitung. NA. Muslimah, satu guru di sekolah Muhammadiyah tempat Andrea Belajar memberikan kesaksian, mereka (Andrea dan teman seangkatannya, yang hanya 10 anak) belajar dengan semangat dan kompetitif di antara mereka. Andrea sejak kecil sangat menyukai pelajaran matematika. Ini karena pengaruh NA. Muslimah yang sangat pandai dibidang matematika. Berkat dorongan gurunya itu, Andrea ingin meraih cita-cita yang tinggi.   Andrea menempuh SMA di SMA negri yang ada di Belitong, hingga kemudian lulus, Andrea merantau ke Jawa, dan meneruskan studi nya di Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia dan berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat Cumlaude.  Seusai meraih gelar sarjana ekonomi, ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Uni Eroa untuk mengabambil studi Master of Science di Univerite de Paris Sorbonne, Perancis serta dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesisnya dibidang ekonomi mendapatkan penghargaan dari kampusnya, dan lulus dengan predikat cumloud. Tesis ekonominya itu telah diadatasi ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia.


b. Karya-karya pengarang yang lainnya

Laskar Pelangi (2005)

Sang Pemimpi (2006)

Edensor (2007) 

Maryamah Karpov (2008)

Cinta di Dalam Gelas (2010)

Padang Bulan (2010)

Sebelas Patriot (2011)

Sebelas Patriot (2011)

Ayah (2015)

Sirkus Pohon (2017)

Orang-Orang Biasa (2019)

Buku Besar Peminum Kopi (2020)

Guru Aini (2020)    

 


c. Kesesuaian Judul dengan Isi Novel

Sesuai karena Novel ini berjudul ayah dan isinya pun menceritakan tentang kehidupan ayah dan anak. Yang dimulai dari masa mudanya, tokoh yang bernama Sabari. Tokoh ini patut untuk diteladani. Walaupun dia begitu lugu. Sabari itu anak seorang guru Bahasa Indonesia. Dia pandai juga membuat puisi. Setiap malam menjelang tidur, ayahnya selalu diminta untuk bercerita tentang keluarga langit dan melantunkan nyanyian untuk merayu awan. Sabari memiliki teman yang sangat setia kepadanya yaitu Tamat, Ukun, dan Toharun. Kesetiakawanan mereka dalam mendukung temannya satu sama lain. Walaupun Sabari terkadang tidak mendengarkan pembicaraan temannya.

d. Relevansi  Isi Cerita dengan Zaman Sekarang

Relevasinya isi cerita dengan zaman sekarang adalah bahwa pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi diri sendiri, orang tua, bahkan orang lain, memberi tahu kita bagaiman harus memosisikan orang-orang yang ada di sekitar kita, khususnya mereka yang mencintai kita.

3. SINOPSIS (awal – tengah- akhir)

Novel Ayah menceritakan tentang ayah dan anak juga empat sahabat yaitu Sabari, Tamat, Ukun, dan Toharun yang bersekolah di tempat yang sama, di Belitung. Dikisahkan Sabari sejak SMP mencintai seorang gadis cantik, bermata indah, dan berlesung pipi bernama Marlena. Pertama kali ia jatuh hati pada gadis itu adalah saat Marlena mengambil kertas ujian Bahasa Indonesia-nya untuk disontek. Itulah yang menyelamatkan Marlena dari ancaman ayahnya yang akan menikahkannya jika ia tidak lulus ujian. Berkat kertas ujian Sabari, Marlena pun mendapat nilai yang bagus.

Cinta Sabari tetap bertahan sampai mereka SMA. Walaupun kebencian Marlena sepertinya melebihi cinta Sabari pada gadis itu, tidak menyurutkan perasaan Sabari. Berkali-kali ia mengirim puisi di majalah dinding yang ditujukan untuk Marlena. Marlena suka musik, ia belajar musik. Marlena suka olahragawan, ia berolahraga hingga atlet pelari Belitung pun ia kalahkan. Tetapi karena Marlena gadis yang cantik, dengan suka hati berpacaran dengan lelaki berandalan sekolah. Itu pun tidak menyurutkan semangat Sabari. Ia yang dulunya tidak pernah percaya pada cinta, untuk pertama kalinya jatuh cinta sampai ketiga sahabatnya merasa iba. Sabari adalah sosok yang tekun, berbeda dengan ketiga sahabatnya yang menduduki tiga peringkat terbawah, Sabari selalu melesat di atas. Ia pun sangat menyayangi ayahnya yang merupakan guru Bahasa Indonesia dan menurunkan bakat puisi kepadanya.

Setelah lulus SMA, Sabari bercita-cita ingin menjadi guru Bahasa Indonesia karena ia mencintai sastra. Tetapi ia malah mencari pekerjaan sebagai buruh keras. Pekerjaannya membuatnya kelelahan hingga pingsan. Akhirnya ia bekerja pada Markoni, ayah Marlena, yang merupakan pengusaha batako. Di sana, ia sering melihat Marlena. Ia pun sadar cintanya masih terus ada untuk Marlena. Namun kemudian ia mendengar kabar bahwa Marlena hamil di luar nikah. Markoni yang mengetahui bahwa Sabari mencintai Marlena, akhirnya menjodohkan mereka berdua. Anak mereka diberi nama Zorro. Sabari sangat menyayangi Zorro. Ia tidak protes saat Marlena tidak ingin tinggal bersamanya dan menceraikannya. Berdua, Sabari dan Zorro tinggal di rumah yang sudah Sabari siapkan. Zorro sangat menurut dengan Sabari. Setiap malam Sabari berpuisi dan mendongeng untuk Zorro kecil.

Sedangkan Marlena sudah berkali-kali nikah cerai karena sifatnya yang mudah bosan. Suatu hari ia mengambil Zorro tanpa permisi. Ia membawa kabur Zorro bersama suami barunya, tanpa diketahui oleh Sabari. Zorro yang berusia tiga tahun dan sudah terbiasa dengan ayahnya, merasa sangat kehilangan saat tidak dirasakannya pelukan Sabari. Marlena kembali bercerai dengan suaminya. Ia dan Zorro hidup di jalanan. Saat Zorro terus menangis karena merasa kehilangan ayahnya, Marlena memberi kemeja Sabari pada Zorro yang langsung terlelap sambil memeluk kemeja beraroma ayahnya.

Di Belitung, Sabari sudah seperti orang gila saat ditinggal oleh Marlena dan Zorro. Kedua sahabat Sabari, Ukun dan Tamat berinisiatif untuk mencari Marlena dan Zorro. Mereka menyebrang menuju tanah Sumatera. Mencari Marlena dan anaknya Zorro. Uang disaku sudah habis, mereka kebingungan, apa yang harus dilakukan. Bahkan tujuh tahun silam sabari sempat berkirim surat menitipkannya pada penyu dilatan. Surat itu sampai ke Amerika dan ditemui oleh Larissa dan keluarga di Australia. Mereka pun ikut membantu orang hilang itu. Namun nihil tak kunjung mereka menemukannya.

Saat Zorro dan Sabari kembali bertemu di pelabuhan, kebahagiaan menghiasai wajah mereka. Mereka mengisi rumah yang dulu pernah mereka tempati. Menghabiskan waktu untuk bercanda tawa, saling balas puisi.

Saat Sabari meninggal, Zorro menuliskan sesuatu di papan ayahnya. ‘Biarkan aku mati dalam keharuman cintamu.’ Tulisnya. Saat itu Marlena masih menikah dengan lelaki lain. Saat Marlena meninggal dunia, kembali diturutinya perintah sang ibu oleh Zorro. Marlena meminta agar ia dimakamkan di samping makam Sabari. Dengan tulisan di batu nisannya.

4. ANALISIS

a. Tema : Percintaan

b. Latar: di Belitung, di Sumatera, di Pelabuhan,  di Pemakaman

c. Alur : Campuran

d. Tokoh &Penokohan:   A.Sabari, tokoh utama 

B.Marlena, kekasih Sabari 

C.Zorro, anak Marlena. 

D.Markoni, ayah Marlena. 

E.Insyafi, ayah Sabari. 

F.Tamat, Ukun, Tahurun, sahabat Sabari. 

G.Zuraida, sahabat Marlena. 

H.Izmi, yang diam-diam terinspirasi oleh Sabari. 

I.Manikam, Jon, Amirza, para mantan suami Marlena. 

J.Bu Norma, Guru Bahasa Indonesia Sabari dkk. 


Amanat: 

A.Mencintai itu bukan soal menang atau kalah. 

B.Jangan sepelekan niat baik yang mungkin tidak terlihat oleh manusia. Ingat, malaikat akan turun mencatat setiap niat-niat baik 

C.Setia pada cinta yang searah mungkin sebuah kebodohan, tetapi lihatlah, setiap benih niat baik akan berbuah manis. 

D.Sahabat tidak akan meninggalkan kita saat kita sedang di bawah, jatuh tertimpa tangga dan bahkan hampir gila. 

E.Berbahasa Indonesia lah dengan baik dan benar, integritas seseorang dapat dilihat dari caranya berbahasa. Dan lagi, dengan menggunakan Bahasa Indonesia, kau akan temui banyak kawan. -ini terisnpirasi dari Bu Norma, Guru Bahasa Indonesia yang membekali Tamat dan Ukun dengan sebuah Kamus Bahasa Indonesia sebelum mereka merantau ke Sumatera.

5. EVALUASI  (kelebihan dan kekurangan buku)

Kelebihan 

Novel ini ditulis dengan gaya bahasa yang tidak jauh beda apabila dibandingakn dengan gaya bahsa Andrea Hirata pada buku-buku lainnya. Jika kamu penikmat tulisan Andrea Hirata, maka novel Ayah ini bukanlah sesuatu yang mengecewakan. Justru buku ini membuat kamu semakin cinta dengan karya-karya penulis kebanggaan kita yang satu ini.

Novel ini begitu mendidik, dan menghibur. Mendidik kita supaya menjadi manusia yang tahu adat, tahu bagaimana harus menjalani hidup, tahu bagaiman harus memosisikan orang-orang yang ada di sekitar kita, khususnya mereka yang mencintai kita.

Novel ini adalah gambaran sempurna tentang cinta ayah kepada anaknya. Memang tidak begitu mengharukan, namun apa yang terjadi pada Sabari adalah sesuatu yang unik, indah, memilukan, membahagiakan, di waktu yang bersamaan. Lagi-lagi, tentu saja ada momen kita tertawa terpingkal-pingkal ketika membaca tulisan Andrea Hirata. Novel Ayah ini bukanlah sebuah pengecualian. 

Kekurangan

Pada bagian awal penulis memaparkan dua alur cerita yang berbeda, sehingga membuat pembaca bingung saat pertama kali membaca buku ini.

Alur ceritanya campuran sehingga pembaca harus berpikir lebih lama untuk menyambungkan cerita antar per bab nya.

Pembawaan karakter tokoh dan penggunaan gaya penulisan membuat pembaca ragu antara sedih, senang, ingin menangis ataupun tertawa.

Terdapat beberapa pernyataan yang menurut saya terlihat agak lebay, misalnya ucapan terima kasih Sabari setelah selesai menyanyikan sebuah lagu di salah satu radio, ucapannya itu sampai memerlukan hampir 2 lembar halaman, terkadang hal seperti ini membuat cerita menjadi tidak masuk akal dan membuat pembaca jenuh dan bosan. Setelah saya selesai membaca novel “Ayah” ini ada beberapa pertanyaan yang belum saya temukan jawabannya, karena tidak dijelaskan di dalam buku, salah satunya “bagaimana Ukun dan Tamat bisa menemukan Zorro hingga membawanya pulang ke Belitong?

6. SIMPULAN

Novel Ayah merupakan novel yang terdiri dari unsur-unsur, tokoh dan penokohan, alur, latar, latar, sudut pandang, gaya bahasa dan tema. Novel Ayah karya Andrea Hirata bertemakan kasih sayang seorang suami kepada istri dan kasih sayang seorang ayah kepada anak. Novel Ayah berdasarkan alur urutan waktu merupakan alur sorot-balik (Flashback). Tokoh utama novel ini adalah Sabari, Marlena, dan Zorro, beberapa tokoh lainnya sebagai peran pembantu dalam cerita, diantaranya Markoni, Insyafi, Ukun, Tamat, Amirza, Toharun, Zuraida, Manikam, Jon Pijareli, Bogel Leboi, Izmi, dan Bu Norma. Tokoh novel pada umumnya memiliki sifat yang baik, penyayang, penolong, dan mempunyai tekad yang kuat. Hal ini digambarkan melalui laukan dan tindakan tokoh dalam cerita. Latar novel Ayah menerangkan latar tempat di Kampung Belantik, Pulau Belitong. Latar waktu terjadi sekitar tahun 80-90an. Latar sosial novel Ayah, yaitu masyarakat Melayu-Belitung yang keras dan kasar dan juga pada masa masyarakat bekerja sebagai kuli timah di Belitung. Sudut pandang dalam novel

Ayah merupakan sudut pandang persona ketiga “dia” mahatahu, artinya pengarang sebagai narator mengetahui segalanya tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan dalam lingkup waktu dan tempat cerita. Gaya bahasa yang dominan dalam novel Ayah adalah gaya bahasa personifikasi, gaya bahasa metafora, dan gaya bahasa hiperbola. Selain itu, juga menggunakan diksi bahasa Melayu-Belitong dan bahasa asing. tiap unsurnya memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya. kaitan tiap-tiap unsur tersebut saling terkait dan terikat serta menunjang dari keberadaan tiap-tiap unsur, seperti halnya antara tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema, kesemuanya memiliki keterkaitan yang terikat dan mendukung tiap-tiap unsurnya. kaitan tersebut di antaranya adalah kaitan antara tokoh dengan alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema, kaitan alur dengan tokoh, latar, sudut pandang, dan tema, kaitan antara latar dengan tokoh, sudut pandang, dan tema, kaitan antara sudut pandang dengan tokoh, alur, dan tema, dan kaitan antara gaya bahasa dengan latar, tokoh, alur, dan tema. Semua unsur-unsur yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata yang saling berkaitan. Dari Semua unsur-unsur yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea Hirata yang memiliki keterikatan dan saling menunjang memperoleh makna yang menyeluruh, yaitu kasih sayang yang tulus dan ikhlas.


 Baca Juga Tentang Penulis

Download E-Novelnya disini 


Komentar

Postingan populer dari blog ini